Senin, 22 Agustus 2011

Engineerring Software

Banyak Engineering Software yang di kenal dimasyarakat, ada yang dikenal dengan SAP, ETABS, STAAD PRO, MIDAS, TEKLA, dan lain lain, perkembangan demi perkembangan, kehadiran software-software ini meringankan beban para engineer untuk memodelkan dan menganalisa bangunan,



Pertanyaannya apakah kondisi ini menguntungkan atau justru merugikan para engineer, sekilas terlihat menguntungkan, akan tetapi jika ditelaah lagi, kehadiran program ini justru membuat para engineer bergantung kepada hasil output yang program berikan, kondisi ini sangatlah disayangkan, pada akhirnya perencana struktur hanya dinilai semakin murah, dikarenakan dengan hadirnya software ini pekerjaan mereka seperti pekerjaan yang sangat mudah dipandang oleh orang diluar tehnik sipil tentunya......kondisi inilah yang sangat menyedihkan



ada baiknya para engineer muda dapat lebih menguasai kedua-duanya yaitu perhitungan manual dan perhitungan menggunakan software yang ada, bahkan akan menjadi lebih baik apa bila, masing-masing engineer dapat membuat program mereka masing-masing, sehingga memiliki nilai jual yang berbeda

Selasa, 09 Agustus 2011

Meningkat Tanpa Menambah Pondasi

Kebutuhan ruang untuk menginspirasikan segala bentuk kegiatan adalah suatu harapan
mungkinkah hal itu bisa di dapatkan dengan biaya yang seminimal mungkin, jika lahan yang dibutuhkan sudah tidak tersedia , maka alternatif terakhir hanyalah meningkat rumah, jika memang tidak berniat untuk melirik rumah lain yang lebih luas


nah lalu bagaimana caranya supaya renovasi ini tidak memerlukan penambahan pondasi?
jawaban kongkret adalah tidak mungkin, karena pondasi bangunan 1 lantai dengan bangunan 2 lantai secara logika saja sudah berbeda, tapi bukan berarti tidak mungkin


solusi yang tepat adalah dengan perkuat dinding dan gunakan Plat yang telah dicetakuntuk langsung diletakan diatas kedua dinding, sehingga pondasi pas batukali yang awalnya hanya menopang dinding sekarang difungsikan sebagai pondasi bangunan 2 lantai


nah bagaimana konstruksi yang tepat untuk renovasi seperti ini?


(to be continued)

Rabu, 01 Juni 2011

Asal Usul Patih Gajah Mada

Lontar Babad Gajah Maddha, menguraikan perihal asal usul Mahapatih Gajah Mada, seorang Patih Amangkubhumi dari kerajaan Majapahit yang terkenal dengan Sumpah Palapa dalam usahanya mempersatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit.

Ringkasan isi lontar tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Pada Lontar Babad Gajah Maddha dikatakan bahwa orang tua Gajah Mada berasal dari Wilwatikta yang disebut juga Majalangu.
    Disebelah selatan “Lemah Surat” terletak “Giri Madri” yang dikatakan berada dekat dengan Wilwatikta dikatakan hampir setiap hari Patni Nariratih pulang pergi dari Wilwatikta, mengantar makanan suaminya di asramanya di Giri Madri yang terletak disebelah selatan Wilwatikta. Hal ini berarti Giri Madri terletak disebelah selatan Lemah Surat dan juga disebelah Selatan Wilwatikta. Jarak antara Giri Madri dengan Wilwatikta dikatakan dekat. Tetapi jarak antara Lemah Surat dengan Wilwatikta begitu pula arah dimana letak Lemah Surat dari Wilwatikta tidak disebutkan dalam Babad Gajah Mada tersebut.

    Asal Usul Patih Gajah Mada
    Patih Gajah Mada

  2. Babad Gajah Maddha menyebutkan tentang kelahiran Gajah Mada, ada kalimat yang berbunyi “On Cri Caka warsa jiwa mrtta yogi swaha” kalimat ini adalah candrasangkala yang bermaksud kemungkinan sebagai berikut:
    On Cri Cakawarsa = Selamatlah Tahun Saka
    Jiwa = 1 (satu)
    mrtta = 2 (Dua)
    Yogi = 2 (Dua)
    Swaha = 1 (satu)
    jadi artinya : Selamat Tahun Saka 1221 atau tahun (1299 Masehi).
    Seandainya hal tersebut benar, maka Mahapatih Gajah Mada dilahirkan pada tahun 1299 Masehi.

  3. Mengenai nama Maddha disebutkan sebagai berikut:
    Karena malu terhadap gurunya yakni : Mpu Ragarunting, begitu juga terhadap orang banyak, maka setelah kandungan Patni Nariratih membesar, lalu diajak ia oleh suaminya meninggalkan asrama pergi mengembara kedalam hutan dan gunung yang sunyi. Akhirnya pada suatu malam hari, waktu bayi hendak lahir,mereka berdua menuju kesebuah desa yang bernama Maddha terletak di dekat kaki gunung Semeru. Di desa itulah sang Bayi dilahirkan disebuah “Bale-Agung” yang ada di Kahyangan (pura/temple) desa tersebut. Bayi tersebut kemudian dipungut oleh seorang penguasa desa Maddha, kemudian dibawa ke Wilwatikta oleh seorang patih dan kemudian diberi nama Maddha. Jadi jika demikian halnya nama Maddha berasal dari nama desa Maddha yang terletak di kaki gunung Semeru. Hingga saat ini terdapat beberapa desa di kaki Gunung Semeru yang mengindikasikan desa Maddha tersebut, yaitu Tamansatriyan, Wirotaman dan Kepatihan.

    Nama Gajah oleh Babad Gajah Maddha sama sekali tidak disebutkan.kemungkinan besar nama gajah adalah nama julukan atau bisa juga nama jabatan (Abhiseka) bagi sebutan untuk orang kuat. Dengan demikian Gajah Mada berarti orang kuat yang berasal dari desa Maddha.

  4. Mengenai nama orang tua Gajah Mada, ayahnya bernama Curadharmawyasa dan ibunya bernama Nariratih. Setelah mereka berdua disucikan ( menjadi pendeta) oleh Mpu Ragarunting di Lemah Surat, nama mereka berubah menjadi Curadharmayogi dan Patni Nariratih, mereka berdua kemudian menjadi brahmana.

    Gajah Mada meninggal pada tahun Saka 1286 (1364 M) sebagaimana yang dituliskan dalam kakawin Negarakertagama pupuh LXXI/1 yang berbunyi : " .... tahun rasa (1286) beliau mangkat, baginda gundah terharu, bahkan putus asa, Sang dibyacita Gajah Mada cinta kepada sesama tanpa pandang bulu, insaf bahwa hidup ini tidak baka, karenanya beramal tiap hari".
    Selanjutnya, apabila lontar Babad Gajah Maddha tersebut di atas benar, maka Gajah Mada meninggal dalam usia 65 tahun.

Adapun didalam Babad Gajah Maddha kemudian menyebutkan bahwa Patni Nariratih bersenggama dengan Dewa Brahma yang berganti rupa seperti suaminya sehingga Gajah Mada seolah-olah dilahirkan atas hasil senggama antara Patni Nariratih dengan Dewa Brahma.