Author : UnknownTidak ada komentar
Bendungan Batujai 1. Uraian umum Waduk Batujai dibangun pada Kali Penujak yang mengalir dari lereng gunung Kundo dan bermuara di Selat Lombok dengan panjang sungai seluruhnya 54 km dan daerah aliran sungainya seluas 550 km2. Kali Penujak ini mempunyai karakteristik debit sungai yang cukup besar perbedaannya antara musim hujan dan kemarau. Pada musim hujan debit rata-rata bulanannya dapat mencapai puluhan meter kubik perdetik sehingga merupakan potensi yang terbuang percuma ke laut, sedangkan di musim kemarau debit rata-rata bulanannya dapat mencapai 0,1 m3/det dan bahkan bisa kurang. Dengan kondisi alam yang demikian, maka dibuatlah waduk yang dapat menampung potensi air yang berlebihan di musim hujan untuk dapat digunakan pada musim kemarau. Pulau Lombok bagian Selatan yang sering mengalami musibah kurang makan ini merupakan daerah yang kurang air. Hal ini antara lain disebabkan oleh kecilnya hujan yang turun di daerah ini (kurang dari 1500 mm/tahun) dan seringkali hujan yang turun di musim penghujanpun tidak menentu sehingga menyebabkan gagal panen padi di sawah tadah hujan. Selain itu keadaan topografi yang tidak menguntungkan mengakibatkan sedikit sekali sungai yang mengalir ke daerah ini. Sejarah dari Waduk Batujai, seperti umumnya pengembangan pengairan di pulau Lombok, pertama kali distudi oleh Consultant Canada pada bulan Juni 1974 melalui Lombok Island Water Resources Development. Potensi waduk yang cukup besar ini ditindak lanjuti oleh Badan Pelaksana Proyek Induk Serbaguna kali Brantas pada tahun 1975 – 1977 dengan diadakan studi kelayakan dan detail desain yang dilanjutkan dengan pembangunan waduk dari tahun 1977 – 1982. 2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan Pembuatan booklet ini adalah membuat satu buku khusus tentang Bendungan Batujai guna dijadikan sebagai acuan umum bagi Pemilik/ Pengelola Bendungan khususnya dan masyarakat terkait di dalam melaksanakan kegiatan Operasi, Pemeliharaan, dalam rangka mengenal lebih dekat kinerja Bendungan Batujai, sehingga fungsi bendungan dapat lestari dan berkelanjutan sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini bendungan Batujai masih belum memiliki pola operasi waduk yang baku, besarnya air yang dikeluarkan pada intake tergantung dari permintaan masyarakat petani di hilir bendungan. Agar diperoleh hasil yang optimum dalam pemenuhan kebutuhan air tersebut, maka saat ini diperlukan rencana pola operasi waduk yang baku yang mengatur pemenuhan kebutuhan air dengan memperhatikan ketersediaan air dalam tampungan. 3. Fungsi dan Manfaat1. Irigasi Semula menyediakan air untuk kepentingan irigasi di daerah pertanian penujak, Setanggor, Darek, Ungga, Ranggagata, dan sekitar Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah seluas 3.350 ha yang sebelumnya berupa sawah tadah hujan. Dengan berkembangnya lingkungan di sekitar waduk dan perubahan tataguna lahan di hulu sungai maka manfaat bendungan untuk mengairi sawah tersebut kian hari menjadi berkurang yakni seluas 2.426 ha, diakibatkan oleh tingginya sedimen yang masuk ke dalam waduk (selama operasi ± 27 tahun). 2. Pengendalian Banjir Dengan adanya waduk ini dapat mengatur debit puncak dari suatu banjir yakni dari 1.332 m3/det menjadi 764 m3/det (dapat mereduksi banjir sebesar 568 m3/det) sehingga akibat yang lebih besar dapat dihindarkan/ diperkecil. 3.Perikanan Darat Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari maka masyarakat setempat juga memanfaatkan Bendungan Batujai untuk area memelihara dan menangkap ikan, bahkan sumber penghidupan sampingan sebagai pencari ikan dan nelayan. 4. Penyediaan Air Minum Bendungan Batujai juga berfungsi untuk melayani kebutuhan dan Air baku penduduk sekitar waduk 5. Pariwisata 6.Pengembangan sebagai Pembangkit Listrik Micro Hydro Dengan potensi debit yang ada, sebelum dialirkan ke daerah irigasi tahap pertama dipergunakan dulu untuk pembangkit listrik tenaga microhydro dengan daya terpasang sebesar 150 KW (maksimum). Tenaga ini dipakai untuk memompa air waduk untuk mengairi sawah seluas 650 Ha di desa Dongak Langit. 4. Lokasi BendunganWaduk Batujai secara administrasi terletak di Desa Batujai, Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sungai utama dari waduk Batujai adalah sungai Penujak, yang mengalir dari kaki gunung Kendo kearah selatan menuju kota Praya dan bermuara di waduk Batujai ± 3 km kearah selatan kota Praya. 5. Data Teknis 1.Umum
Desa/Kecamatan : Batujai/Praya Barat Kabupaten : Lombok Tengah Provinsi : Nusa Tenggara Barat Manfaat : Irigasi + 3000 ha Tahun pelaksanaan : 1977 - 1982 2. Hidrologi
3. Waduk Data awal
Data Hasil Pengukuran Echosounding Data ini diambil dari ″Studi Penanggulangan Sedimen dan Optimalisasi Fungsi Waduk Batujai, Konsultan Karya Utama Jaya, 2005″ - Elevasi HWL : EL. 92,35 m ( elevasi tertinggi operasi waduk) - Elevasi LWL : EL. 87,00 m - Volume Sedimen : 1,2 x 106 m3 (pada tampungan mati) - Total Volume Sedimen : 6,6 x 106 m3 ( pada tampungan mati dan efektif) - Tampungan Efektif : 18,2 x 106 m3 4. Bendungan
|
Artikel Terkait
Posted On : Minggu, 30 Juni 2013Time : Juni 30, 2013