Author : UnknownTidak ada komentar
Rutinitas pekerjaan yang melelahkan kerap kali menjadikan karyawan ingin mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut. Melakukan hal berulang-ulang tentunya sangatlah menjenuhkan, terlebih lagi jika karyawan dituntut dan dihantui target yang mengganggu tidur nyenyaknya. Maka dari itu, keinginan untuk resign akan sangat menggebu karena dihantam berbagai hal dalam pekerjaan tersebut. Tapi, sudah siapkah Anda untuk benar-benar kehilangan pekerjaan? Untuk para karyawan yang memiliki niat resign dari pekerjaan, perhatikan beberapa hal berikut agar tidk tikbul penyesalan.
1. Batu Loncatan
Sebelum benar-benar resign dari sebuah perusahaan, pastikan bahwa Anda sudah memiliki pekerjaan lainnya atau perusahaan lain sedang menunggu Anda. Sebab, bagaimanapun juga mencari pekerjaan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Saat sudah resign, lantas tidak ada pekerjaan lain yang Anda lakukan, maka Anda akan terjebak dalam penyesalan. Sebab, kini Anda berubah profesi yang semula adalah karyawan menjadi pengangguran. Kebutuhan hidup sehari-hari harus tetap terpenuhi sedangkan penghasilan tidak ada karena sudah resmi menjadi pengangguran. Siapkah Anda dengan hal tersebut?
2. Banyak Saingan
Semakin hari semakin banyak pula bibit-bibit muda handal bermunculan. Jika Anda tidak bisa mempertahankan pekerjaan, maka posisi tersebut akan sangat mudah direbut oleh yang muda dan penuh kreativitas. Sebab sudah menjadi rahasia umum, bahwa kebanyakan perusahaan menerapkan aturan batasan usia bagi pelamar. Jadi, jika Anda berada dalam kategori usia yang tidak muda lagi. Jangan pernah menyia-nyiakan pekerjaan Anda, sekalipun terlalu berat untuk dilalui. Apa yang Anda kerjakan saat ini adalah dambaan bagi setiap orang yang sedang menganggur. Jadi, saat Anda memutuskan diri untuk resign, posisi Anda akan diambil oleh pengangguran tersebut dan Anda berada pada posisi mereka.
3. Bersyukur
Jika pekerjaan yang Anda lakukan setiap hari begitu berat dirasa. Maka pikirlanlah betapa beratnya pekerjaan yang sedang dilakukan orang lain di luar sana. Seperti pemulung, petugas kebersihan, maupun karyawan lain yang kerjanya lebih susah daripada Anda. Sadarlah, setiap pekerjaan pasti akan ada resikonya. Selalu bersyukur atas apa yang Anda dapatkan dan apa yang Anda kerjakan. Janganlah pernah mengeluh walau hal tersebut sangat menguras otak dan tenaga. Jika kita mampu bersyukur, maka segala sesuatu yang dikerjakan akan terasa mudah sebab kita ikhlas melakukannya. Anggaplah bekerja adalah ibadah, jadi prioritas utama bukanlah uang, yakni menjalankan perintah Agama dengan bonus gaji bulanan.
Penulis : Maulana Affandi
Artikel Terkait
Posted On : Sabtu, 12 Agustus 2017Time : Agustus 12, 2017