Author : UnknownTidak ada komentar
Dalam menjalani kehidupan, setiap manusia selalu dibenturkan dengan berbagai fenomena dan permasalahan yang bervarian. Itu baik, karena pada intinya setiap permasalahan tersebut adalah proses. Dengan terus-menerus dibenturkan oleh permasalahan, maka manusia yang bersangkutan akan mendapat sebuah keputusan yang pasti berbeda dengan manusia lainnya.
Kenapa dikatakan berbeda? Karena masalah yang dihadapi setiap manusia tidak pernah sama, walau terkesan mirip. Setelah paham akan esensi permasalahan dalam hidup, dari situlah manusia bisa menemukan sebuah garis terang mengenai makna kesuksesan dalam hidupnya. Biasanya, kebanyakan orang saat ini mengatakan sukses adalah dengan memiliki segala yang dibutuhkan dalam kehidupan dunia. Dan, hal tersebut tidak jauh dari sudut pandang materi.
Namun, pada dasarnya konsep dasar kesuksesan setiap manusia tidaklah sama. Ada yang mengatakan kalau sukses adalah mampu menjadi bermanfaat bagi orang lain, ada pula yang mengatakan jika sukses adalah berhasil membuat kedua orang tua bangga, adapula yang mengatakan jika sukses adalah berhasil menimba ilmu setinggi langit lantas mendapat pekerjaan yang didambakan. Dan, masih banyak anggapan-anggapan lain mengenai kesuksesan. Yang menjadi pertanyaan, kenapa anggapan tersebut berbeda pada setiap orang?
Balik lagi ke paragraf awal, dijelaskan jika setiap manusia akan dibenturkan dengan berbagai macam problema dalam hidupnya. Tergantung dari sisi mana manusia bisa mengambil hikmah akan masalah-masalah tersebut. Saat penderitaan yang dialami berkenaan dengan materi, maka manusia akan menganggap materi adalah sumber kebahagiaan dan wujud kesuksesan. Berbeda halnya jika manusia dapat menilai dari sudut pandang lain dan beranggapan sedikit liar bahwasanya “sejatinya, materi untuk apa?” bukan hanya berpandangan “dengan materi, semua akan baik-baik saja”.
Terlebih, jika manusia mampu berpikir lebih liar lagi dengan menelaah beberapa sudut pandang. Dan, mencari tahu kenapa ia diberikan setumpuk masalah yang seakan tiada henti. Saat dipaksa berpikir seperti itu, maka otak akan terus mencari tahu makna kebenaran sejati. Tanpa sadar, akhirnya otak akan meminta bantuan hati dalam mencari jawabannya. Seiring berjalannya waktu, maka otak dan hati akan berjalan beriringan sehingga setiap manusia mampu mengetahui apa makna “kesuksesan”.
Penulis : Maulana Affandi
Artikel Terkait
Posted On : Minggu, 06 Agustus 2017Time : Agustus 06, 2017