Author : UnknownTidak ada komentar
KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI
1. Pedoman Magnet
a. Terangkan apa yang dimaksud dengan rumus berikut ini (hukum coloumb) K = (m1 x m2) / R2 :
Jawab :
Besarnya kekuatan gaya tarik tolak antara dua buah magnit batang yang berbeda, berbanding lurus dengan hasil kali kekuatan magnit kedua kutub yang bersangkutan dan berbanding terbalik dengan jarak antara kutub-kutub pangkat dua (Hukum Coulomb).
b. Bagaimanakah syarat-syarat piringan pedoman yang baik :
Jawab :
Syarat-syarat piringan pedoman yang baik:
1. Harus ringan, sungkup piringan pedoman bagian bawahnya harus licin.
2. Tidak memiliki kesalahan kolimasi
3. Pembagian derajat harus jelas sehingga mudah dibaca dan dibuat secara teratur
4. Besarnya piringan pedoman harus seimbang dengan besarnya ketel pedoman
5. Piringan pedoman harus tenang
6. Piringan pedoman harus peka
7. Waktu ayun piringan pedoman harus cukup besar yaitu minimum 14 detik agar tidak terjadi sinkronisasi dengan olengan kapal
c. Bagaimanakah cara memeriksa kepekaan piringan pedoman magnet :
Jawab :
Cara memeriksa kepekaan piringan pedoman adalah sebagai berikut :
1. Putar piringan pedoman ke kanan atau ke kiri ± 3o dari kedudukan seimbang/ tenang semula.
2. Lepaskan dan kemudian baca penyimpangan sudut pada sisi lainnya.
3. ulangi pekerjaan yang sama pada posisi lainnya.
4. Bila hasil penyimpangan pada kedua sisi sama atau selisih ½ o saja, berarti piringan pedoman cukup peka.
a. Terangkan apa yang dimaksud dengan rumus berikut ini (hukum coloumb) K = (m1 x m2) / R2 :
Jawab :
Besarnya kekuatan gaya tarik tolak antara dua buah magnit batang yang berbeda, berbanding lurus dengan hasil kali kekuatan magnit kedua kutub yang bersangkutan dan berbanding terbalik dengan jarak antara kutub-kutub pangkat dua (Hukum Coulomb).
b. Bagaimanakah syarat-syarat piringan pedoman yang baik :
Jawab :
Syarat-syarat piringan pedoman yang baik:
1. Harus ringan, sungkup piringan pedoman bagian bawahnya harus licin.
2. Tidak memiliki kesalahan kolimasi
3. Pembagian derajat harus jelas sehingga mudah dibaca dan dibuat secara teratur
4. Besarnya piringan pedoman harus seimbang dengan besarnya ketel pedoman
5. Piringan pedoman harus tenang
6. Piringan pedoman harus peka
7. Waktu ayun piringan pedoman harus cukup besar yaitu minimum 14 detik agar tidak terjadi sinkronisasi dengan olengan kapal
c. Bagaimanakah cara memeriksa kepekaan piringan pedoman magnet :
Jawab :
Cara memeriksa kepekaan piringan pedoman adalah sebagai berikut :
1. Putar piringan pedoman ke kanan atau ke kiri ± 3o dari kedudukan seimbang/ tenang semula.
2. Lepaskan dan kemudian baca penyimpangan sudut pada sisi lainnya.
3. ulangi pekerjaan yang sama pada posisi lainnya.
4. Bila hasil penyimpangan pada kedua sisi sama atau selisih ½ o saja, berarti piringan pedoman cukup peka.
2. Dasar-dasar Menimbal Pedoman
a. Apakah yang dimaksud dengan magnetisme transient itu ?
Bagaimana sifatnya dan pengaruhnya serta bagaimana cara penimbalannya :
Jawab :
• Magnetisme transient adalah magnetisme yang diinduksikan pada besi lunak
• Sifatnya sekilas (cepat datang cepat hilang) pengaruhnya : Gaya berubah menurut halauan kapal. Cara penimbalannya : batang flinders dan bola-bola (korektor D)
b. Dalam hal manakah full compensation harus dilakukan :
Jawab :
Dalam hal :
- Pada saat kapal selesai dibangun (kapal baru) turun dari galangan / setelah melakukan dock besar (special survey).
- Bila bangunan kapal bagian atas mengalami perubahan yang cukup besar, misalnya : perubahan konstruksi batang pemuat, adanya pemasangan generator darurat di atas deck, merubah kapal misalnya dari jenis Roro ke jenis Feeder (container).
- Bila setelah sekian lama kapal tidak beroperasi.
- Setelah kapal mengalami kebakaran cukup besar.
c. Apakah yang dimaksud dengan “Gaussin Error” dan Bagaimana cara menghilangkannya (menetralisir) :
Jawab :
• “Gausine Error” adalah perubahan nilai deviasi yang terjadi karena kapal merubah halauan. Hal ini terjadi karena pada saat kapal merubah halauan terjadi pusaran arus medan magnet disekitar pedoman sehingga mempengaruhi magnetisme transient disekitarnya. Pengaruh ini dapat dinetralisir dengan jalan cara penimbalan ulang yaitu dengan batang flinders dan bola-bola.
a. Apakah yang dimaksud dengan magnetisme transient itu ?
Bagaimana sifatnya dan pengaruhnya serta bagaimana cara penimbalannya :
Jawab :
• Magnetisme transient adalah magnetisme yang diinduksikan pada besi lunak
• Sifatnya sekilas (cepat datang cepat hilang) pengaruhnya : Gaya berubah menurut halauan kapal. Cara penimbalannya : batang flinders dan bola-bola (korektor D)
b. Dalam hal manakah full compensation harus dilakukan :
Jawab :
Dalam hal :
- Pada saat kapal selesai dibangun (kapal baru) turun dari galangan / setelah melakukan dock besar (special survey).
- Bila bangunan kapal bagian atas mengalami perubahan yang cukup besar, misalnya : perubahan konstruksi batang pemuat, adanya pemasangan generator darurat di atas deck, merubah kapal misalnya dari jenis Roro ke jenis Feeder (container).
- Bila setelah sekian lama kapal tidak beroperasi.
- Setelah kapal mengalami kebakaran cukup besar.
c. Apakah yang dimaksud dengan “Gaussin Error” dan Bagaimana cara menghilangkannya (menetralisir) :
Jawab :
• “Gausine Error” adalah perubahan nilai deviasi yang terjadi karena kapal merubah halauan. Hal ini terjadi karena pada saat kapal merubah halauan terjadi pusaran arus medan magnet disekitar pedoman sehingga mempengaruhi magnetisme transient disekitarnya. Pengaruh ini dapat dinetralisir dengan jalan cara penimbalan ulang yaitu dengan batang flinders dan bola-bola.
3. Pedoman Gasing
a. Pada pedoman-pedoman modern umumnya menggunakan sistem pengendalian “Botton Heacy Control” apa kelebihan sistem ini dibanding dengan sistem Top Heavy Control :
• Kelebihan system ini dibanding dengan Top Heavy Control adalah :
1. Tidak terjadi kesalahan lintang
2. Hanya ada koreksi kecepatan dan halauan
b. Kesalahan-kesalahan apa sajakah yang mungkin terjadi pada Pedoman Gasing :
Kesalahan yang mungkin terjadi :
1. Kesalahan Halauan dan kecepatan
2. Kesalahan pedoman/kesalahan lintang
3. Kesalahan Balistik
4. Kesalahan Ayunan
5. Kesalahan Konstan
c. Bagaimana persyaratan tentang gyrocompass bagi kapal-kapal menurut Solas 1974 :
- Persyaratan yaitu : Bahwa kapal yang emmpunyai GRT 1.600 T dan berlayar dengan route internasional, di samping dilengkapi dengan peroman Gyro Compass.
a. Pada pedoman-pedoman modern umumnya menggunakan sistem pengendalian “Botton Heacy Control” apa kelebihan sistem ini dibanding dengan sistem Top Heavy Control :
• Kelebihan system ini dibanding dengan Top Heavy Control adalah :
1. Tidak terjadi kesalahan lintang
2. Hanya ada koreksi kecepatan dan halauan
b. Kesalahan-kesalahan apa sajakah yang mungkin terjadi pada Pedoman Gasing :
Kesalahan yang mungkin terjadi :
1. Kesalahan Halauan dan kecepatan
2. Kesalahan pedoman/kesalahan lintang
3. Kesalahan Balistik
4. Kesalahan Ayunan
5. Kesalahan Konstan
c. Bagaimana persyaratan tentang gyrocompass bagi kapal-kapal menurut Solas 1974 :
- Persyaratan yaitu : Bahwa kapal yang emmpunyai GRT 1.600 T dan berlayar dengan route internasional, di samping dilengkapi dengan peroman Gyro Compass.
4. a. Sistem apakah yang dipakai untuk merubah edaran lingkaran (dari proses pasing) menjadi edaran elips di angkasa :
• Sistem yang dipakai adalah sistem gerakan-gerakan bebas 1 terbatas sehingga timbul presisi dan edaran berupa ellips.
b. Jawablah pertanyaan yang sama untuk merubah edaran elips menjadi edaran spiral:
• Menggunakan system peredam
• Sistem yang dipakai adalah sistem gerakan-gerakan bebas 1 terbatas sehingga timbul presisi dan edaran berupa ellips.
b. Jawablah pertanyaan yang sama untuk merubah edaran elips menjadi edaran spiral:
• Menggunakan system peredam
KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI 2
1. a. Dalam ptongan/bagian manakah batang plinders itu disediakan?
Jawab :
Jawab :
b. Berapakah ketinggian dari ujung atasnya terhadap letak sistem jarum kompas?
Jawab :
Tidak lebih dekat dari dau kali panjangnya sendiri terhadap susunan jarum pedoman untuk alasan dan maksud yang sama, setidaknya harus lebih dari 40 cm.
Jawab :
Tidak lebih dekat dari dau kali panjangnya sendiri terhadap susunan jarum pedoman untuk alasan dan maksud yang sama, setidaknya harus lebih dari 40 cm.
c. Untuk kapal manakah batang plinders tidak perlu dipasang?
Jawab :
Jawab :
2. a. Koefisien Deviasi manakah yang tidak ditimbal dan mengapa demikian?
Jawab :
Yang tidak ditimbal yaitu Magnetisme Remanen, karena bersifat sementara (lambat datang/lambat hilang)
b. Sebutkan berbagai sebab yang non-magnetis dari koefisien Dev. A?
Jawab :
Sebab-sebabnya salah kolimasi :
- Jika garis layar tidak tepat menunjuk garis membujur kapal (tidak terletak dibidang lonas)
- Jika kapal berputar/swinging terlalu cepat
- Jika pelurus yang dipakai dalam penentuan deviasi garis U/S mawarnya tidak sejajar dengan garis lonas.
3. Bagaimanakah kita menimbal koefisien c secara teknis operasional?
Jawab :
Jawab :
Yang tidak ditimbal yaitu Magnetisme Remanen, karena bersifat sementara (lambat datang/lambat hilang)
b. Sebutkan berbagai sebab yang non-magnetis dari koefisien Dev. A?
Jawab :
Sebab-sebabnya salah kolimasi :
- Jika garis layar tidak tepat menunjuk garis membujur kapal (tidak terletak dibidang lonas)
- Jika kapal berputar/swinging terlalu cepat
- Jika pelurus yang dipakai dalam penentuan deviasi garis U/S mawarnya tidak sejajar dengan garis lonas.
3. Bagaimanakah kita menimbal koefisien c secara teknis operasional?
Jawab :
1. HP = 0 (sementara)
2. Bm rambu = 060
Bp rambu = 070 -
Deviasi = -10
2. Bm rambu = 060
Bp rambu = 070 -
Deviasi = -10
1. Hm = 000 (U Magn)
Deviasi = -10
Hp = -10
Jadi halauankapal diputar 1 ke kanan sehingga menunjuk 010, artinya Hm = 36 ( U Magn)
2. Pasanglah koreksi 0 yang akanmemutar pedoman 10 ke kanan untuk menghilangkan deviasi sehingga :
Hp menunjuk 010 – 10 = 000 maka deviasi = nol
Gambar :
Hp = 180
Bm rambu = 060
Bp rambu = 048 -
Deviasi = + 12
3. Hm = 180
Deviasi = + 12 -
Hp = 168
Jadi halauan kapal dioputar 12 ke kiri hingga menunjuk 168 artinya Hm = 180 (S Magn)
4. Jauhkan korektor Q hingga menjadi ½ x 12 = 6 artinya mawar pedoman diputar 60 ke kiri, sehingga Hp menunjuk 168 + 6 = 174 maka koefisien c = nol.
Deviasi = -10
Hp = -10
Jadi halauankapal diputar 1 ke kanan sehingga menunjuk 010, artinya Hm = 36 ( U Magn)
2. Pasanglah koreksi 0 yang akanmemutar pedoman 10 ke kanan untuk menghilangkan deviasi sehingga :
Hp menunjuk 010 – 10 = 000 maka deviasi = nol
Gambar :
Hp = 180
Bm rambu = 060
Bp rambu = 048 -
Deviasi = + 12
3. Hm = 180
Deviasi = + 12 -
Hp = 168
Jadi halauan kapal dioputar 12 ke kiri hingga menunjuk 168 artinya Hm = 180 (S Magn)
4. Jauhkan korektor Q hingga menjadi ½ x 12 = 6 artinya mawar pedoman diputar 60 ke kiri, sehingga Hp menunjuk 168 + 6 = 174 maka koefisien c = nol.
4. a. Apakah kerugian dari pemakaian nilai deviasi yang terlampau besar? Pemeriksaan terhadap apakah yang kita lakikan, sebelum mulai menimbal kompas?
Jawab :
- Deviasi berubah cepat pada perubahan halauan mawar kadang-kadang menjadi tidak tenang dan kadang-kadang lamban sehingga berlayar dalam perairan sempit menjadi sulit karenanya.
- Mudah terjadi kekeliruan, apabila berlayar di bawah pandu.
- Deviasi yang besar mengakibatkan perubahan besar dalam gaya pengaruh, sehingga pada halauan-halauan yang tertentu mawar menjadi terlampau lamban.
- Jika simpangan sangat besar, maka pada waktu kapal oleh mawar menjadi tidak tenang.
Jawab :
- Deviasi berubah cepat pada perubahan halauan mawar kadang-kadang menjadi tidak tenang dan kadang-kadang lamban sehingga berlayar dalam perairan sempit menjadi sulit karenanya.
- Mudah terjadi kekeliruan, apabila berlayar di bawah pandu.
- Deviasi yang besar mengakibatkan perubahan besar dalam gaya pengaruh, sehingga pada halauan-halauan yang tertentu mawar menjadi terlampau lamban.
- Jika simpangan sangat besar, maka pada waktu kapal oleh mawar menjadi tidak tenang.
b. Mengapa pengaruh magnetisme remanen tidak dapat ditimbal? Dan apakah kewajiban kita/konsekuensinya dalam masalah ini?
Pada halauan mana timbulnya magnetisme remanen paling kuat?
Jawab :
- Kutub magnetisme remanen yang terjadi pad halauan timur dan barat terletak lebih dekat pada pedoman, sehingga ia menimbulkan deviasi yang terbesar.
- Pendahuluan, dalam mana magnetisme remanen timbul dan halauan yang berada 180 derajat dengannya tidak menyebabkan deviasi.
- Pada halauan yang berada 90 derajat semula halauan akan menimbulkan penyimpangan maksimum.
- Jika kapal merubah halauan ke kanan, maka pada halauan baru akan timbul deviasi ke kiri dan sebaliknya.
Pada halauan mana timbulnya magnetisme remanen paling kuat?
Jawab :
- Kutub magnetisme remanen yang terjadi pad halauan timur dan barat terletak lebih dekat pada pedoman, sehingga ia menimbulkan deviasi yang terbesar.
- Pendahuluan, dalam mana magnetisme remanen timbul dan halauan yang berada 180 derajat dengannya tidak menyebabkan deviasi.
- Pada halauan yang berada 90 derajat semula halauan akan menimbulkan penyimpangan maksimum.
- Jika kapal merubah halauan ke kanan, maka pada halauan baru akan timbul deviasi ke kiri dan sebaliknya.
5. Bagaimanakah sebuah Free Gyroscpe dapat dijadikan instrumen untuk menentukan arah-arah di laut? (ingat proses perubahan bentuk edaran poros gasing dan sistem yang diterapkan).
Jawab :
- Inertia adalah sesuatu gaya yang dimiliki oleh suatu/sebuah gasing yang berputar untuk mempertahankan kedudukannya terhadap angkasa.
- Precession adalah penyimpangan sudut yang terjadi/terbentuk antara permukaan bumi dengan poros gyroscope dalam arah vertikal dari permukaan bumi.
- Tilting adalah perubahan sudut yang terjadi/berbentuk antara permukaan bumi dengan poros Gyroscope dalam arah vertikal, yang disebabkan oleh adanya komponen horisontal dari permukaan bumi.
- Drifting adalah perubahan sudut yang terbentuk/terjadinya antara garis meridian bumi dengan poros Gyroscope dalam arah horisontal yang disebabkan oleh adanya komponen vertikal dari permukaan bumi.
Jawab :
- Inertia adalah sesuatu gaya yang dimiliki oleh suatu/sebuah gasing yang berputar untuk mempertahankan kedudukannya terhadap angkasa.
- Precession adalah penyimpangan sudut yang terjadi/terbentuk antara permukaan bumi dengan poros gyroscope dalam arah vertikal dari permukaan bumi.
- Tilting adalah perubahan sudut yang terjadi/berbentuk antara permukaan bumi dengan poros Gyroscope dalam arah vertikal, yang disebabkan oleh adanya komponen horisontal dari permukaan bumi.
- Drifting adalah perubahan sudut yang terbentuk/terjadinya antara garis meridian bumi dengan poros Gyroscope dalam arah horisontal yang disebabkan oleh adanya komponen vertikal dari permukaan bumi.
6. Pada halauan-halauan mana
- Kesalahan balastik = nol
- Kesalahan ayunan = maks
(penjelasan dengan gambar sederhana)
Jawab :
- Kesalahan balastik
Halauan T dan B kesalahan = nol
Halauan U dan S kesalahan = maksimum
- Kesalahan ayunan
Halauan T/B kesalahan = maksimum
HalauanU/S kesalahan = nol
Gambar :
- Kesalahan balastik = nol
- Kesalahan ayunan = maks
(penjelasan dengan gambar sederhana)
Jawab :
- Kesalahan balastik
Halauan T dan B kesalahan = nol
Halauan U dan S kesalahan = maksimum
- Kesalahan ayunan
Halauan T/B kesalahan = maksimum
HalauanU/S kesalahan = nol
Gambar :
KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI
1. Jelaskan bagaimanakah kapal mulai memperoleh medan magnet yang permanen (3 jawaban)?
Jawab :
1. Berlayar dalam waktu lama dengan halauan tetap.
2. Pada saat merubah halauan
3. Pada saat pembuatan/pembangunan di atas dock
Jawab :
1. Berlayar dalam waktu lama dengan halauan tetap.
2. Pada saat merubah halauan
3. Pada saat pembuatan/pembangunan di atas dock
2. Jelaskan mengapa koef A dan E tidak ditimbal pada kapal niaga umumnya! Sebutkan sebab-sebab yang non magnetik dari koefisien A (4 jawaban)
Jawab :
1. Salah kolimasi
2. Jika garis layar tidak tepat menunjuk garis membujur kapal (tidak terletak dibidang lunas).
3. Jika kapal berputar/swinging terlalu cepat
4. Jika pelorus yang dipakai dalam penentuan deviasi garis U/S mawarnya tidak sejajar dengan garis lurus.
Jawab :
1. Salah kolimasi
2. Jika garis layar tidak tepat menunjuk garis membujur kapal (tidak terletak dibidang lunas).
3. Jika kapal berputar/swinging terlalu cepat
4. Jika pelorus yang dipakai dalam penentuan deviasi garis U/S mawarnya tidak sejajar dengan garis lurus.
3. Jelaskan tentang urutan pemasangan korektor-korektor pada proses penimbalan kompas (swinging ship) menurut Hm yang dikemudikan mengapa kita harus bertindak demikian?
Jawab :
I. Menurut urutan yang terpenting :
a. Korektor P/B
b. Korektor Q/C
c. Korektor R/J
d. Batang flinders
e. Bola/bola/Korektor D
Keterangan :
Biru : batang besi magnet
Merah : batang besi lunak
II. Menurut urutan pemasangan :
a. Batang flinders
b. Bola-bola/Korektor D
c. Korektor R/J
d. Korektor P/B
e. Korektor Q/C
Keterangan :
Biru : batang besi magnet
Merah : batang besi lunak
- Taruh kira-kira flinder bar koreksi R/J pada halauan timur dan barat magnetis
- Letakkan koreksi P/B pada halauan timur magnetis
Jawab :
I. Menurut urutan yang terpenting :
a. Korektor P/B
b. Korektor Q/C
c. Korektor R/J
d. Batang flinders
e. Bola/bola/Korektor D
Keterangan :
Biru : batang besi magnet
Merah : batang besi lunak
II. Menurut urutan pemasangan :
a. Batang flinders
b. Bola-bola/Korektor D
c. Korektor R/J
d. Korektor P/B
e. Korektor Q/C
Keterangan :
Biru : batang besi magnet
Merah : batang besi lunak
- Taruh kira-kira flinder bar koreksi R/J pada halauan timur dan barat magnetis
- Letakkan koreksi P/B pada halauan timur magnetis
4. Apakah yang harus diperhatikan pada pemasangan korektor-korektor dan magnet? Berapa jauhnya dari letak kompas dan mengapa demikian?
(Gambarkan)!
Untuk kapal manakah pemasangan batang flinders tidak diperlukan? Apa alasannya?
Jawab :
- Yang harus diperhatikan pada saat pemasangan korektor magnit.
Urutan I : Korektor besi lunak :
a. batang flinders
ditempatkan did alam tabung kuningan, biasanya disisi depan rumah pedoman.
b. Bola-bola besi lunak :
Ditempatkan sedemikian sehingga titik-titik pusatnya terletak dalam bidang horisontal yang sama serta melalui susunan jarum siku-siku dan persyaratan tersebut di atas.
- Urutan II : Magnet-magnet senget
Dipasang arah tegak lurus pada geladak, tepat di bawah pertengahan
- Urutan III : Magnet horisontal
a. Korektor P (membujur)
Ditempatkan sedemikian rupa sehingga porosnya mengarah membujur kapal danhorisontal, titik pusatnya harus terletak pada bidang vertikal/melintang melalui titik pusat susunan jarum.
b. Korektor Q (melintang)
Penempatannya di belakang korektor membujur ialah pos yang terjauh terhadap sesuatu korektor besi lunak yang diinduksikan.
- Berapa jarak jauhnya dari kompas?
Jawab :
Yaitu berada tidak lebih dekat dari dua kali panjangnya sendiri terhadap susunan jarum pedoman untuk alasan dan maksud yang sama, setidaknya harus lebih dari 40 cm
- Batang flinder tidak diperlukan untuk jenis kapal.
Gambar :
(Gambarkan)!
Untuk kapal manakah pemasangan batang flinders tidak diperlukan? Apa alasannya?
Jawab :
- Yang harus diperhatikan pada saat pemasangan korektor magnit.
Urutan I : Korektor besi lunak :
a. batang flinders
ditempatkan did alam tabung kuningan, biasanya disisi depan rumah pedoman.
b. Bola-bola besi lunak :
Ditempatkan sedemikian sehingga titik-titik pusatnya terletak dalam bidang horisontal yang sama serta melalui susunan jarum siku-siku dan persyaratan tersebut di atas.
- Urutan II : Magnet-magnet senget
Dipasang arah tegak lurus pada geladak, tepat di bawah pertengahan
- Urutan III : Magnet horisontal
a. Korektor P (membujur)
Ditempatkan sedemikian rupa sehingga porosnya mengarah membujur kapal danhorisontal, titik pusatnya harus terletak pada bidang vertikal/melintang melalui titik pusat susunan jarum.
b. Korektor Q (melintang)
Penempatannya di belakang korektor membujur ialah pos yang terjauh terhadap sesuatu korektor besi lunak yang diinduksikan.
- Berapa jarak jauhnya dari kompas?
Jawab :
Yaitu berada tidak lebih dekat dari dua kali panjangnya sendiri terhadap susunan jarum pedoman untuk alasan dan maksud yang sama, setidaknya harus lebih dari 40 cm
- Batang flinder tidak diperlukan untuk jenis kapal.
Gambar :
5. Jelaskan tentang proses yang ditempuh oleh Gyroscope (bebas) sehingga menjadi alat untuk menentukan arah-arah (kompas Gyro) sehubungan dengan perubahan bentuk edaran ujung poros gasing di angkasa.
Jawab :
Cara Gyroscope dapat digunakan di kapal yaitu dengan cara menghubungkan (mengkombinasikan) sifat-sifat Gyroscpe dengan sifat-sifat bumi yaitu dengan menggunakan prinsip tersebut dipasanglah bejana air raksa pada semiputar dengan arah tegak lurus mendatar terhadap rol Gyroscope oleh karena pengaruh senget pada waktu bumi berotasi maka pembagian air raksa tiap-tiap bejana menjadi tidak merata sehingga menimbulkan procasi vertikal, gaya procasi inilah yang menarahkan Gyroscope menunjukkan ke arah meridian bumi.
Jawab :
Cara Gyroscope dapat digunakan di kapal yaitu dengan cara menghubungkan (mengkombinasikan) sifat-sifat Gyroscpe dengan sifat-sifat bumi yaitu dengan menggunakan prinsip tersebut dipasanglah bejana air raksa pada semiputar dengan arah tegak lurus mendatar terhadap rol Gyroscope oleh karena pengaruh senget pada waktu bumi berotasi maka pembagian air raksa tiap-tiap bejana menjadi tidak merata sehingga menimbulkan procasi vertikal, gaya procasi inilah yang menarahkan Gyroscope menunjukkan ke arah meridian bumi.
read more : http://bobbychrisiony.wordpress.com
Artikel Terkait
Posted On : Selasa, 19 November 2013Time : November 19, 2013