Author : UnknownTidak ada komentar
Temukan Kapal Selam Nazi, Arkeolog Indonesia Tiga Hari di Tengah Lautan
Proses pencarian bangkai kapal selam U-Boat milik Angkatan Laut Jerman di perairan Laut Jawa oleh tim dari Pusat Arkeologi Nasional ternyata melalui proses yang tidak mudah.
Setelah memperoleh informasi terkait keberadaan reruntuhan kapal dari nelayan di sekitar situs, Pusat Arkeologi Nasional melakukan riset panjang selama sekitar 2 tahun sebelum membentuk tim untuk melakukan pencarian.
"Infonya sudah 2 tahun lalu, tapi karena satu dan lain hal baru bisa dilakukan pencarian November ini, selama 2 tahun kita terus lakukan riset," ujar Shinatria Adhityatama salah satu anggota tim penyelam saat ditemui Rabu (20/11/2013) malam.
Setelah melakukan riset panjang akhirnya kemudian dibentuk tim yang terdiri dari 16 orang untuk melakukan pencarian bangkai kapal tersebut.
Tim gabungan yang terdiri dari peneliti Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Yogyakarta, penyelam dari Sentral Selam Yogyakarta, serta beberapa penduduk lokal yang telah mengunjungi situs sebelumnya.
Tanggal 8 November 2013 malam, tim kemudian bergerak menuju lokasi situs dengan menggunakan perahu nelayan milik penduduk lokal dari pelabuhan Karimun Jawa. Lokasi situs sendiri berjarak sekitar 10 jam dari Karimunjawa.
Sesampai di area situs pada 9 November pagi, tim kemudian masih harus melakukan pencarian berjam-jam sebelum berhasil menemukan titik keberadaan bangkai kapal.
"Kita mulai terjun ke situs sekitar jam 05.00 pagi dan baru berhasil ketemu kapal jam 01.00 siang," tuturnya.
Saat ditemukan tim penyelam, kondisi kapal hanya tinggal separuh dimana buritan kapal sudah tidak ada. Namun kondisinya masih cukup baik untuk menunjukan bentuk kapal.
Proses pencarian dan pengangkutan sample artefak dari bangkai kapal memakan waktu sekitar 3 hari. Selama rentang waktu tersebut, tim peneliti berada di tengah laut dan melakukan segala aktifitas mereka di tas kapal.
Dengan berbagai perlengkapan dan perbekalan yang sudah disiapkan, tim menghabiskan waktu selama 3 hari menetap di situs yang berada di tengah laut.
Dalam satu hari, ada tiga tim penyelam yang masuk ke dalam situs. Setiap tim yang terdiri dari 2-3 penyelam secara bergantian melakukan penyelaman sebanyak 2-3 kali dalam sehari.
"Kita baru selesai tanggal 11 November karena cuacanya memang sudah tidak memungkinkan," tuturnya.
Sebelum berangkat, tim memang sudah diingatkan bahwa dalam beberapa hari cuaca di laut akan memburuk dan berbahaya untuk melakukan pelayaran. Oleh karenanya tim berburu dengan waktu sebelum cucaca semakin memburuk.
Akhirnya setelah berjibaku di tengah laut selama 3 hari, tim kemudian kembali dan berhasil membawa beberapa sample artefak untuk diteliti lebih lanjut di Pusat Arkeologi Nasional, Jakarta.
SUMBER : YAHOO
Artikel Terkait
Posted On : Rabu, 20 November 2013Time : November 20, 2013